Family Gathering Ajang ‘Curhat’ Keluarga ODMK

Posted by Unknown on Rabu, 19 September 2012 | 0 komentar




Dewasa ini kita sering mendengar sekelompok orang mengadakan suatu acara yang  dilabeli  dengan istilah gathering. Ada gathering yang beranggotakan orang-orang yang mengidolakan tokoh tertentu, ada pula yang mengumpulkan  para konsumen suatu produk tertentu dan masih banyak acara semacam  yang tentunya itu diadakan dengan maksud dan tujuan tertentu.
Di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta selama  dua tahun terakhir, tepatnya sejak Januari 2011 sudah ada suatu kegiatan yang dinamai family gathering. Menilik dari namanya, dengan mudah dapat di tebak bahwa kegiatan ini merupakan suatu kegiatan kumpulan keluarga. Lebih tepatnya lagi, family gathering adalah merupakan kegiatan yang mengumpulkan lebih dari satu keluarga. Lalu keluarga siapa yang dikumpulkan dan apakah pentingnya kagiatan kumpulan keluarga itu diadakan?

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih  dari pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan. Dalam satu rumah tangga,  terjadi interaksi antara satu dengan yang lain, dalam perannya masing-masing, untuk menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan dalam keluarga itu.

Banyak ahli yang menjelaskan tentang fungsi keluarga, salah satunya adalah Friedman (1992)  yang menggambarkan fungsi keluarga itu adalah sebagai ‘apa’ yang dilakukan oleh keluarga. Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk antara lain komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal.
Salah satu fungsi keluarga adalah memberi perlindungan. Keluarga menjadi satu tempat yang memberikan perlindungan yang nyaman bagi anggota keluarganya. Melindungi setiap anggota dari tindakan-tindakan yang kurang baik. Sehingga anggota keluarga merasa nyaman dan terlindung dari hal-hal yang tidak menyenangkan.
Demikian halnya pada suatu keluarga yang terdapat anggota keluarganya yang mengalami masalah gangguan jiwa atau kalau sekarang ini mulai  dikenal dengan sebutan Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK). Sejalan dengan teori yang menjelaskan tentang fungsi keluarga tadi, maka keluarga sebaiknya mampu melindungi anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan. Keluarga seharusnya mampu memberikan suatu kondisi yang mampu memberikan dukungan bagi ODMK untuk memperoleh kesembuhan dari penyakit dan mencegah terjadinya kekambuhan.
Dari data rekam medik di RSJD Surakarta, cukup banyak pasien yang mengalami rawat inap lebih dari satu kali. Keadaan itu menujukkan bahwa sebagian pasien pernah mengalami kekambuhan sehingga harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) kembali. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kekambuhan dan salah satu diantaranya adalah kurang terciptanya lingkungan yang kondusif di lingkungan keluarga sekembalinya dari perawatan di RSJ. Hal itu bisa menjadi pencetus terjadinya kekambuhan lagi. Sedangkan mengapa lingkungan kurang kondusif diantaranya disebabkan oleh perilaku keluarga yang kurang baik dalam menerima ODMK di rumah. Simpulan yang kita tarik sementara adalah perilaku keluarga dalam memperlakukan penderita gangguan jiwa atau ODMK dirumah memberikan pengaruh terhadap proses penyembuhan dan  tingkat kekambuhannya.
Jika membahas tentang perilaku, Benyamin Bloom (1908) telah membedakan adanya 3 domain yakni cognitive, affective dan psicomotor. Dan selanjutnya untuk kepentingan pendidikan praktis, perilaku dikembangkan menjadi 3 tingkat ranah perilaku, yakni pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan tindakan atau praktik (practice). Jadi kalau kita berbicara perilaku keluarga yang kurang baik dalam menerima ODMK di rumah,  artinya bahwa pengetahuan, sikap dan praktik atau  tindakan keluarga dalam hal menerima dan memperlakukan ODMK di rumah masih kurang tepat.
Berlatar belakang dari kenyataan yang terjadi itulah maka RSJD Surakarta membuat program family gathering, yaitu kegiatan yang mempertemukan beberapa keluarga yang memiliki anggota keluarga mengalami masalah kejiwaan.
Secara lebih khusus lagi, dr Wibowo yang termasuk salah satu dokter yang turut membidani kegiatan family gathering ini menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah agar keluarga dapat mendukung dan menyelaraskan terapi yang telah diberikan kepada ODMK sehingga segera pulih. 
“Jadi supaya sinkron dengan terapi rehabilitasi yang sudah di berikan di RSJ” demikian ungkapnya. Masih menurut dr Wibowo bahwa kondisi yang sudah membaik harus terus ditingkatkan sekembalinya dari RSJ dan berada di rumah. Dengan dukungan keluarga, masyarakat dan yang tidak boleh diabaikan adalah terus berkonsultasi dengan petugas kesehatan di RSJ dengan menjalani kontrol rutin.
Dalam setiap kegiatan yang diadakan rutin setiap hari Kamis pagi itu, setidaknya dikumpulkan sebanyak 10 keluarga. Mereka adalah keluarga yang sedang mengantar  ODMK kontrol di RSJ. Pertemuan ini sengaja dirancang untuk memanfaatkan waktu saat mereka menunggu pelayanan obat.
“Setelah pasien diperiksa oleh dokter di klinik Rawat Jalan, keluarga diarahkan untuk mengikuti kegiatan gamily gathering. Memang tidak lama, jadi pertemuan ini berlangsung sekitar satu jam saja” demikian penjelasan dari Puji Hartati, SKM, M Kes, selaku Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Masyarakat yang mengelola kegiatan ini.
“RSJ memfasilitasi keluarga-keluarga ODMK agar dapat bertemu untuk saling sharing, mengungkapkan pengalaman mereka masing-masing selama merawat anggota keluarganya di rumah” demikian lanjutnya.
Lebih jauh Puji Hartati menceritakan bahwa dalam pertemuan itu setiap keluarga akan saling memberikan saran kepada keluarga lain yang mengalami kesulitan, misalnya cara membujuk ODMK yang tidak mau minum obat, tidak mau diajak kontrol, mengajari ODMK dalam aktifitas pekerjaan di rumah dan lain-lain. Mereka menyampaikan berdasarkan pengalaman yang mereka miliki.
Kegiatan yang lebih mirip acara “curhat-curhat-an” ini tetap didampingi petugas kesehatan dari RSJD Surakarta. Tim yang mendampingi antara lain terdiri dari dokter, psikolog, penyuluh kesehatan, perawat dan petugas sosial medik. Karena banyak peserta yang bertanya tentang informasi-informasi yang mereka dapatkan dari masyarakat yang kadang kala menyesatkan. Disinilah peran pendamping untuk meluruskan informasi yang tidak benar tersebut.
Sementara keluarga pengantar mengadakan pertemuan, maka ODMK juga dikumpulkan dalam kelompok tersendiri. Dengan memanfaatkan waktu yang ada mereka didampingi oleh petugas dengan diberikan kegiatan semacam pembelajaran problem soving. ODMK diajak untuk menilai kondisinya saat ini, mengungkapkan masalah yang dihadapi dan mencoba untuk mencari solusi terhadap masalahnya tersebut. Mirip  dengan kegiatan terapi kelompok yang pernah dilaksanakan di Instalasi Rehabilitasi saat mereka masih menjalani rawat inap. Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh petugas rehabilitasi untuk melakukan follow-up kegiatan yang telah diberikan sebelumnya.
Puji Hartati juga menjelaskan bahwa sebenarnya kegiatan family gathering  tidak hanya diperuntukkan keluarga yang tengah mengantar ODMK kontrol di RSJD Surakarta. Siapapun keluarga yang berminat bisa bergabung pada acara Kamis pagi yang dimulai jam 09.00 ini. Dan, memang ada beberapa keluarga yang sengaja datang khusus untuk bergabung di acara family gathering.
Menurut mereka, selain memperoleh informasi-informasi tentang kesehatan jiwa mereka bisa mendapatkan semangat baru, motivasi dan pencerahan untuk tetap sabar dan telaten dalam merawat ODMK di rumah. Karena tidak sedikit keluarga yang marasa hampir putus asa setelah bertahun-tahun bahkan puluhan tahun merawat ODMK. Bahkan yang mereka rasakan bahwa  waktu yang begitu lama dalam mendampingi pengobatan ternyata tidak membawa kesembuhan seperti yang mereka harapkan. Belum lagi menghadapi ulah si ODMK yang kadang membuat repot keluarga dan lingkungan sekitar. Singkatnya, banyak sekali uneg-uneg yang mereka ungkapkan dalam acara ini.
Dalam kesempatan wawancara ini Puji Hartati mengungkapkan harapannya terhadap pengembangan kegiatan selanjutnya. Menurutnya kegiatan semacam ini sangat dibutuhkan oleh sasaran dalam hal ini adalah keluarga ODMK. Sangat baik jika ke depannya kegiatan pertemuan keluarga ODMK ini dapat dikembangkan dengan mempertemukan keluarga dalam kelompok yang lebih besar lagi. Tidak hanya 10 keluarga saja. Dan  tidak harus RSJ yang menyelenggarakan, akan tetapi sangat memungkinkan jika ide pengembangan semacam ini dapat dilakukan oleh siapapun atau “family gathering kecil” yang saat ini telah difasilitasi oleh RSJD Surakarta. Jika family gathering yang lebih besar dapat diwujudkan maka berbagai acara dapat dirancang untuk dilaksanakan didalam family gathering tersebut.
Pada dasarnya family gathering ini merupakan salah satu bentuk metode dalam melaksanakan promosi kesehatan sebagai upaya menyampaikan pesan-pesan kesehatan jiwa khususnya kepada keluarga ODMK.
Untuk mengikuti kegiatan family gathering tidak sulit dan bahkan tidak dipungut biaya. Bagi keluarga yang memiliki ODMK dan berminat untuk bergabung dalam kegiatan ini bisa datang ke RSJD Surakarta setiap Kamis pagi. Acara dimulai setiap jam 09.00 bertempat di ruang Indraprasta RSJD Surakarta

0 komentar for "Family Gathering Ajang ‘Curhat’ Keluarga ODMK"

Posting Komentar

Klik

  • Serius...
  • Harap tenang ya...
  • Hmmm enaaaak...
  • Harap antri...
  • Tensi saya berapa pak...
  • Ya bu...
  • Asyiiiik...
  • Siap....

Subscription

Silakan Masukkan E-mail Anda untuk mendapatkan Berita terbaru

Tim Redaksi Bina Jiwa

Recent News